2.1 Pekerja Anak

PekerjaAnakadalah sebuah istilah untuk mempekerjakan anak kecil. Istilah pekerja anak dapat memiliki konotasi pengeksploitasian anak kecil atas tenaga mereka, dengan gaji yang kecil atau pertimbangan bagi perkembangan kepribadian mereka, keamanannya, kesehatan, dan prospek masa depan.

2.2 Pekerja Intelektual (pekerja pengetahuan)

Sering pula disebut pekerja pikiran atau pekerja pengetahuan adalah seseorang yang dipekerjakan berdasarkan pengetahuannya tentang subyek tertentu, bukan berdasarkan keterampilannya membuat atau mengerjakan sesuatu. Contoh dari pekerja intelektual adalah mereka yang bekerja di bidang teknologi informasi, seperti programmer komputer, analis sistem, penulis teknikal, dan lain-lain. Contoh lainnya adalah pengacara, guru, dan ilmuwan.

2.3 PekerjaMagang(Kenshusei)

Terdapat dalam jumlah yg relative banyak. Tidak ditutut pendidikan yg tinggi ataupun pengalaman kerja. Jenis pekerjaan yg dibutuhkan hampir sebagian besar adalah pekerja pabrik, operator mesin, konstruksi, pertanian serta peternakan. Birokrasi penyalurannya adalah melalui Depnaker yg bekerjasama dg IMN-Japan.

2.5 Pekerja Wanita

Para wanita di Jepang memang bisa dibilang "workaholic" yaitu gila kerja dan lebih mementingkan karir daripada menikah dan menimang bayi. Tapi sayang, wanita Jepang jarang yang bisa naik sampai ke puncak jabatan suatuperusahaan.


2.6         Periode kerja

2.6.1               Pekerjaanseumur hidup (終身雇用shuushin koyou)

Suatu praktik kerja yang telah menjadi kebiasaan pada perusahaan-perusahaan besar Jepang, yang diawali sejak masa keberhasilan ekonomi pertama pada tahun 1920-an. Pekerjaan seumur hidup dimulai dalam peristiwa khusus yang di Jepang disebut "Merekrut Lulusan Baru Secara Simultan" (新卒一括採用Shinsotsu-Ikkatsu-Saiyou?). Praktik ini memberikan perasaan penting tentang jaminan keamanan kerja bagi para pekerja Jepang, sebagai bagian dari budaya manajemen Jepang. Pada gilirannya, hal tersebut memunculkan loyalitas yang tinggi kepada perusahaan. Permintaan yang tinggi atas lulusan sarjana teknik yang jumlahnya terbatas, telah membuat perusahaan-perusahaan terpaksa mengikat mereka sebagai karyawan perusahaan.

2.6.2               PekerjaanSampingan (Arubaito)

Merupakan salah satu bentuk kontrak pekerjaan yang dilakukan perusahaan-perusahaan atau toko-toko di Jepang dalam merekrut pekerja. Upah pekerja sebagai Arubaito biasanya lebih rendah daripada pegawai tetap. Selain itu umumnya mereka hanya bekerja untuk periode yang relatif singkat, contohnya adalah mahasiswa yang bekerja sebagai Arubaito memiliki kecenderungan untuk berhenti dari pekerjaannya begitu mereka menyelesaikan pendidikan.Di Jepang sejak lama terdapat fenomena sosial pemuda berusia 16 sampai 22 tahun bekerja sebagai Arubaito untuk membantu ekonomi orang tua, membiayai biaya sekolah maupun kuliah, atau pun sekedar untuk menambah uang saku mereka.Dalam percakapan sehari-hari, istilah Arubaito sering disingkat menjadi bait.

 




Leave a Reply.